Langsung ke konten utama

Etika Penelitian

Hasil gambar untuk etika penelitian
Etika dapat didefinisikan sebagai suatu kebiasaan dan peraturan mengenai prilaku yang berlaku dalam suatu masyarakat yang membantu dalam perumusan pedoman etis dan norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat.
Dalam penelitian, etika merupakan acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemanusiaan sebagai bentuk pengabdian dan tanggung jawab sosial serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Mengetahui apa itu etika penelitian sangat penting bagi semua orang yang melakukan proyek penelitian atau menggunakan dan menerapkan hasil dari temuan penelitian. Semua peneliti harus terbiasa dengan prinsip etika dasar dan memiliki pengetahuan terkini tentang kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk menjamin keamanan subjek penelitian dan untuk meminimalisir kecerobohan atau sikap tidak bertanggung jawab.
Berikut adalah beberapa etika penelitian yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh seorang peneliti:
1.      AUTHORSHIP (Kepengarangan)
Kepengarangan adalah proses menentukan nama siapa saja yang termasuk dalam makalah penelitian. Dalam banyak kasus, penelitian berkembang dari kolaborasi dan bantuan antara para ahli maupun rekan kerja. Beberapa bantuan ini harus diakui. Setiap orang yang terdaftar sebagai penulis harus memiliki kontribusi yang signifikan untuk penelitian dan penulisan. Selain itu, semua pencipta yang terdaftar harus siap untuk menerima penuh tanggung jawab atas isi artikel penelitian.
2.      PLAGIARISM (Plagiarisme)
Plagiarisme adalah tindakan untuk meniru gagasan, pemikiran, gambar, teori, kata-kata, atau cerita sebagai cerita Anda sendiri. Jika seorang peneliti menjiplak kerja orang lain, integritas, etika, dan kepercayaan dari hasil penelitiannya akan dipertanyakan. plagiarisme adalah tindakan ilegal dan dapat dihukum, karena dianggap sama pada tingkat pencurian dari penulis lain.

3.      PEER REVIEW (Publikasi Hasil Penelitian)
Merupakan proses di mana seorang penulis mengajukan manuskrip atau artikel ke jurnal untuk publikasi dan editor jurnal mendistribusikan artikel kepada para ahli yang bekerja dalam disiplin ilmu yang sama atau serupa. Prosesnya meliputi:
1.      Reviewer dan editor membaca dan mengevaluasi artikel
2.      Reviewer mengirimkan ulasan mereka kembali ke editor jurnal
3.      Editor jurnal mengambil semua komentar, termasuk komentar mereka sendiri, dan mengkomunikasikan umpan balik ini kepada penulis asli
4.      CONFLICTS OF INTEREST (Konflik Kepentingan)
Konflik kepentingan timbul ketika kewajiban seseorang (atau organisasi) terhadap proyek penelitian tertentu bertentangan dengan kepentingan atau kewajiban pribadi mereka. Seorang peneliti harus berusaha untuk mengidentifikasi potensi konflik kepentingan agar dapat menghadapi isu-isu tersebut sebelum mereka memiliki kesempatan untuk melakukan kesalahan.
5.      DATA MANAGEMENT (Manajemen Data)
Proses manajemen data menyangkut beberapa hal, diantaranya:
a.       Data harus terpercaya dan jujur
b.      Mempetanggungjawabkan pengumpulan data
c.       Menyimpan data dan mempublikasikan ke rekan kerja
Pengumpulan data mengacu pada setiap informasi yang telah dikumpulkan tanpa dimanupulasi atau diubah dengan cara apapun yang mungkin berdampak atau merubah hasil. Tanggung jawab untuk mengumpulkan dan memelihara data adalah satu pertimbangan etis yang paling penting saat melakukan proyek penelitian. Tanggung jawab mencakup hal-hal penting berikut ini:
a.       Pengawasan terhadap rancangan metode pengumpulan data
b.      Melindungi subjek penelitian dari bahaya
c.       Mengamankan dan menyimpan data dengan aman untuk menjaga integritas dan privasi data
d.      Mendelegasikan pekerjaan dengan data kepada orang lain dan tanggung jawab atas pekerjaan orang lain
e.       Penggunaan data yang bertanggung jawab dan penggambaran data yang benar
6.      RESEARCH MISCONDUCT (Kesalahan Penelitian)
OSTP mendefinisikan kesalahan, dan komponennya, sebagai berikut:
Kesalahan penelitian didefinisikan sebagai fabrikasi, pemalsuan, atau plagiarisme dalam mengusulkan, melaksanakan, atau mengkaji penelitian, atau dalam penelitian pelaporan hasil.
a.       Fabrikasi adalah pembuatan data atau hasil dan pencatatan atau pelaporan mereka.
b.      Pemalsuan memanipulasi bahan penelitian, peralatan, atau proses, atau perubahan atau penghilangan data atau hasil sehingga penelitian tidak terwakili secara akurat dalam catatan penelitian.
c.       Plagiarisme adalah perampasan gagasan orang lain, proses, hasil, atau kata-kata tanpa memberikan kredit yang sesuai.
d.      Kesalahan penelitian tidak termasuk kesalahan atau perbedaan jujur dari pendapat.
Sedangkan menurut PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 06/E/2013 TENTANG KODE ETIKA PENELITI, terdapat sembilan kode etik yang perlu diterapkan seorang peneliti dalam melakukan proses penelitian.
1.      Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia.
2.      Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan batasan yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya, berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia dengan kebebasan-kebebasan mendasarnya.
3.      Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah tersedianya sumber daya keilmuan baginya.
4.      Peneliti mengelola jalannya penelitian secara jujur, bernurani, dan berkeadilan terhadap lingkungan penelitiannya.
5.      Peneliti menghormati objek penelitian manusia, sumber daya alam hayati dan non-hayati secara bermoral, berbuat sesuai dengan perkenan kodrat dan karakter objek penelitiannya, tanpa diskriminasi dan tanpa menimbulkan rasa merendahkan martabat sesama ciptaan Tuhan.
6.      Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari sesama Peneliti terhadap proses dan hasil penelitian, yang diberinya kesempatan dan perlakuan timbal balik yang setara dan setimpal, saling menghormati melalui diskusi dan pertukaran pengalaman dan informasi ilmiah yang objektif.
7.      Peneliti mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara bertanggung jawab, cermat, dan seksama.
8.      Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya, informasi pendalaman pemahaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap dan diperolehnya, disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan sekali, tanpa mengenal publikasi duplikasi atau berganda atau diulang-ulang.
9.      Peneliti memberikan pengakuan melalui: penyertaan sebagai penulis pendamping; pengutipan pernyataan atau pemikiran orang lain; dan/atau dalam bentuk ucapan terima kasih yang tulus kepada Peneliti yang memberikan sumbangan berarti dalam penelitiannya, yang secara nyata mengikuti tahapan rancangan penelitian dimaksud, dan mengikuti dari dekat jalannya penelitian itu.

Dari kesembilan kode etik tersebut, dapat ditarik kesimpulan beberapa poin yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti dalam menjalankan proses penelitian.
1.      Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode serta publikasi hasil.
2.      Objektivitas
Berupaya meminimalkan kesalahan dalam rancangan percobaan, analisis dan interpretasi data, penilaian ahli, keputusan pribadi dan pengaruh sponsor.
3.      Ketelitian
Untuk tetap menjaga ketelitian, peneliti sangat dianjurkan mencatat setiap pekerjaan yang dilakukan berhubungan dengan proses penelitian. Misalnya, kapan dan dimana pengumpulan data, alamat responden, jurnal atau agen publikasi lainnya.
4.      Keterbukaan
Seorang peneliti harus terbuka terhadap kritik dan saran dari pihak lain dan berkenan untuk saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian kepada pihak lain.
5.      Integritas
Melakukan penelitian dengan tulus serta menjaga konsistensi.
6.      Penghargaan terhadap HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
Seorang peneliti hendaknya memperhatikan paten, copyright dan tidak menggunakan data atau metode yang belum dipublikasikan tanpa seizin peneliti. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menuliskan seluruh narasumber yang memberi kontribusi riset serta menghindari plagiasi.
7.      Penghargaan terhadap kerahasiaan responden
Seorang peneliti tidak boleh mempublikasikan data pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau lainnya yang dianggap rahasia oleh responden.
8.      Publikasi yang terpercaya
Hindari mempublikasikan penelitian yang sama ke penerbit yang berbeda.
9.      Pembinaan yang konstruktif
Memberikan bimbingan dan arahan kepada para peneliti muda (mahasiswa).
10.  Penghargaan terhadap kolega
Bila penelitian dilakukan dalam tim, publikasi peneliti dengan kontribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama dan lainnya sebagai co-author.
11.  Tanggung jawab sosial
Mengupayakan kebermanfaatan hasil penelitian bagi kemaslahatan masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
12.  Tidak melakukan diskriminasi
Dalam proses penelitian harus menghindari perbedaan perlakuan karena alasan SARA.
13.  Kompetensi
Senantiasa meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam meneliti melalui pendidikan dan pembelajaran seumur hidup.
14.  Legalitas
Memahami dan mematuhi peraturan institusional dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan penelitian.
15.  Mengutamakan keselamatan manusia

Harus menghindari dampak negatif bagi manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simbol Keselamatan Kerja

Gambar diatas adalah simbol-simbol yang umumnya ada di laboratorium. Simbol ini harus diperhatikan dan dipahami supaya Anda mengetahui bahaya yang ada pada suatu benda atau zat kimia. Berikut adalah penjelasan simbol-simbol tersebut. Animal hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja hewan itu beracun karena telah disuntik bermacam-macam zat hasil eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar Anda. Sharp instrument hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang tajam. Benda itu jika tidak digunakan dengan benar maka dapat melukai Anda. Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. Tangan Anda akan kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif atau menyala. Glassware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah. BIasanya berupa gelas kimia. Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi. Elect...

Cara membuat Galvanometer Sederhana

Laporan   Alat-alat Ukur Galvanometer                                     Kelompok        :                                     Anggota           : Arni Alawiyah           (A1C316057)                                                    ...

TUPOKSI Laboran dan Teknisi

Berikut adalah tugas pokok dan fungsi kepala laboratorium, laboran dan teknisi. Tugas-tugas ini berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tanggal 11 Juni 2008  TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA LABORATORIUM FUNGSI TUGAS 1.      Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium a.       Menyusun rencana pengembangan laboratorium b.      Merencanakan pengelolaan laboratorium c.       Mengembangkan sistem administrasi laboratorium d.      Menyusun Prosedue Operasi Standar (POS) kerja laboratorium 2.      Mengelola kegiatan laboratorium a.       Mengkoordinasikan kegiatan praktikum b.      Menyusub jadwal kegiatan laboratorium c.       Memantau ...