Langsung ke konten utama

Cara membuat Galvanometer Sederhana



Laporan  Alat-alat Ukur
Galvanometer
Logo_Unja.png







                                    Kelompok       :
                                    Anggota          : Arni Alawiyah          (A1C316057)
                                                              Indah Chairunnisa    (A1C316065)
                                                             Monika Tiara Darma             (A1C316007)
                                                            Nurul Hikmah             (RRA1C316003)
                                                            Rasta Fanny                (A1C316044) 

\


Dosen Pengampu : Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd, M.Pd

Laboratorium  Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
2017

 I.    Judul          : Alat Ukur Galvanometer
II.        Tujuan Percobaan
1)     Mengetahui fungsi dan bagian galvanometer
2)     Memahami prinsip kerja galvanometer
3)     Mengetahui cara pembuatan galvanometer sederhana.

III.        Landasan Teori
Galvanometer adalah komponen utama dalam alat ukur analog untuk mengukur arus dan tegangan. Banyak alat ukur analog masih digunakan, meskipun alat ukur digital yang beroperasi dengan prinsip yang berbeda saat ini lebih umum digunakan. Galvanometer ini terdiri dari suatu kumparan kawat yang terpasang sedemikian hingga bebas bergerak pada sebuah poros dalam medan magnet yang diberikan oleh sebuah magnet permanen. Cara kerja galvanometer didasarkan pada fakta bahwa torsinya bekerja pada sebuah loop arus dibawah pengaruh medan magnet. Torsi yang dialami oleh kumparan sebanding dengan arus di dalamnya :semakin besar arusnya, semakin besar torsinya dan semakin cepat kumparannya berputar sebelum pegasnya menjadi cukup ketat untuk menghentikan putarannya. Oleh karena itu, penyimpangan dari sebuah jarum yang dihubungkan dengan kumparannya akan sebanding dengan arusnya. Pada saat alat ukurnya terkalibrasi dengan tepat, alat ukur ini dapat digunakan bersamaan dengan elemen-elemen rangkaian lainnya untuk menghitung arus dan juga beda potensial (Serway.2010:426).
Pada masa ini galvanometer yang digunakan untuk arus searah pada umumnya adalah dari konstruksi kumparan putar. Prinsip kerjanya adalah serupa dengan kumparan putar untuk pengukur arus. Akan tetapi agar inersia dari bagian yang berputar menjadi kecil, maka kerangka dari kumparan putar yang dipakai sebagai alat peredam dihilangkan (Sapiie.1982:28).
Galvanometer hanya sebagai meter, sebuah kumparan berporos dari kawat halus ditempatkan dalam medan magnetik sebuah magnet permanen yang diikatkan ke kumparan itu adalah sebuah pegas yang serupa pegas rambut pada neraca roda sebuah jam. Dalam posisi kesetimbangan, dengan tidak ada arus dalam kumparan, medan magnetik itu mengerahkan sebuah torka pada kumparan yang sebanding dengan arus itu. Sewaktu kumparan itu berputar pegas itu mengerahkan sebuah torka pemulihan yang sebanding dengan pergeseran sudut (Zemansky.2002:267).
Terjadinya induksi elektromagnetik, ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan jarum galvanometer menyimpang ke salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum galvanometer segera kembali menunjukkan ke nol (tidak menyimpang), ketika magnet batang dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah yang berlawanan (misalnya kiri). Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada batang digerakkan masuk atau keluar dari kumparan. Beda potensial yang timbul ini, disebut juga gaya gerak listrik induksi (GGL induksi) (Nugroho.2014:F-97).
  IV.          Alat dan bahan

ü  Magnet U
ü  Tembaga kumparan
ü  Kertas tebal
ü  Kawat tembaga kumparan
ü  Gear Mobil Mainan
ü  Inti besi mobil mainan
ü  Jepit buaya
ü  Kabel
ü  Baterai 1,5 volt 4 buah
ü  Tempat baterai
ü  Saklar
ü  kabel
ü  Papan vcb
ü  Kaleng
ü   Gunting
ü  Lem super
ü  Plastik kartu perdana
ü  Busur derajat
ü  sterofoam


    V.          Prosedur  Kerja
                           i.          Membuat Kumparan
a)     Siapkan alat dan bahan, yaitu kertas yang keras dan ringan serta tembaga.
b)     Buatlah kertas sehingga berbentuk kotak, sesuaikan dengan ukuran magnet U yang digunakan.
c)     Gunakan inti besi dari mobil mainan, cakram pada ujung-ujung inti besi dilepaskan dengan cara dibakar.
d)     Pasang inti besi pada kotak yang akan dibuat menjadi kumparan.
e)     Lilitkan kabel pada kotak yang telah dibuat, saat melilitkan tembaga perhatikan agar lilitan tetap rapat dan tidak bertumpang tindih.
f)      Perkuat kumparan dengan memberika lem setan pada lilitan tersebut.
                         ii.          Merangkai galvanometer
a)     Siapkan alat-alat yang akan digunakan.
b)     Buatlah rangkaian yang akan dihubungkan dengan baterai pada tempatnya, jangan lupa memasang saklar.
c)     Tempelkan ban mobil pada papan vcb lalu pasang inti besi dan kumparan diatasnya.
d)     Buatlah spiral dari kaleng dengan cara memotong tipis kaleng lalu dililikan pada besi inti kumparan, perkuat dengan lem super.
e)     Letakkan gear pada spiral letakkan jarum penunjuk diatasnya.
f)      Letakkan magnet U diantara kumparan.
g)     Uji coba rangkaian dengan cara mengalirkan arus. Bila kumparan bergerak berarti berhasil.
h)     Buatlah kotak sebagai penutup rangkaian galvanometer.

  VI.          Hasil
Sudut yang dihasilkan sebesar 300
VII.          Pembahasan
Galvanometer adalah komponen utama dalam mengukur arus dan tegangan. Komponen utama dalam pembuatan galvanometer terdapat pada kumparan dan magnet U. Prinsip yang digunakan pada galvanometer sederhana ini adalah apibila kumparan diletakkan diantar medan magnet dan dialiri arus maka akan menggerakkan jarum penunjuk. Percobaan ini dilakukan agar kami dapat mengetahui bagian dari galvanometer dan prinsip kerjanya.
Pada pembuatan galvanometer ini yang harus diperhatikan adalah  pada pembuatan kumparannya. Kumparan yang digunakan harus rapat dan tidak boleh bertumpang tindih satu sama lainnya. Untuk membuat kumparan digunakan kertas tebal dan kawat tembaga, kertas tebal dibentuk menyerupai balok lalu dilapisi dengan plastik dari kartu perdana agar kumparan tersebut tetap dalam keadaan persegi panjangnya. Setelah itu tusukkan besi inti mobil mainan pada kotak tersebut, sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu dengan cara dibakar, lalu lilitkan kawat tembaga dengan perlahan dan hati-hati agar tidak bertumpang tindih dan tetap rapat, selanjutnya perkuat kumparan dengan pemberian lem super di ujung-ujung kumparan. Bakar ujung-ujung kumparan lalu diuji cobakan apakah kumparan tersebut dapat berfungsi atau tidak dengan cara mengaliri arus padanya dan letakkan pada magnet U. Jika bergerak berarti kumparan tersebut dapat digunakan.
Setelah kumparan tersebut jadi, maka selanjutnya kami merangkai kabel penghubung dan sumber arusnya. Sumber arus yang digunakan adalah bateral 1,5 vol sebanyak 4 buah. Langkah selanjutnya adalah membuat rangkaian. Dibuat sebuah rangkaian sederhana yang menghubungkan antara sumber arus dan kumparan dengan cara seri. Hubungkan kabel dan baterai kabel berwarna merah kutub positif dan kabel berwarna hitam kutub negatif. Pada kabel berwarna hitam pasang sakelar lalu dipasang jepit buaya pada masing-masing kabel. Lalu dibuat jarum penunjuk dengan menggunakan plastik yang ringan.
Selanjutnya membuat rangkaian galvanometer. Gunakan papan vcb lalu rekatkan ban mobil mainan diatasnya, pasang inti besi yang telah terpasang kumparan lalu dibuat peer dari kaleng dengan cara memotong tipis kaleng lalu rekatkan pada inti besi dan dilingkarkan di inti besi tersebut. Selanjutnya digunakan plastik kartu perdana dan rekatkan gear mobil mainan diatasnya lalu pasang jarum penunjuk diatas gear. Setelah itu uji coba rangkaian dengan cara meletakkan magnet U diantara kumparan tersebut letakkan busur diatas magnet U lalu alirkan arus dengan cara jepitkan jepit buaya pada ujung kawat kumparan, nyalakan saklar. Baca angka yang muncul pada busur derajat. Pada percobaan yang telah kami lakukan kami mendapatkan sudut sebesar 30 o yang artinya alat yang kami buat berhasil bergerak walaupun dengan besar sudut yang dihasilkan tidak terlalu besar.
Prinsip kerja galvanometer sederhana ini terbukti sesuai dengan gaya lorentz. Cara kerja galvanometer yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi berlawanan arah. Makanya skala penunjuk bergerak yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan.  Kawat tembaga dililitkan hingga menjadi kumparan dan diletakkan diantara kutub-kutub sebuah magnet permanen. Arus listrik yang berasal dari batrai memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang diatas dan kutub selatan mengalami gaya Lorentz yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebabkan kumparan jarum untuk menunjukkan pada skala tertententu. Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus listrik yang diukur.
VIII.          Kesimpulan
·       Galvanometer adalah alat ukur listrik kumparan putar megnet permanen (PMMC).
·       Komponen utama dalam pembuatan galvanometer ini terdapat pada kumparan dan pengaruhnya terhadap medan magnet yang berasal dari magnet U.
·       Prinsip kerja galvanometer ini sesuai dengan gaya lorentz yaitu Gaya dimana gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz.

  IX.          Daftar pustaka
·       Nugroho, Bagus Wahyu dkk.2014. Kajian teknis gekala Magnetisasi pada linear generator untuk Alternatif pembangkit Listrik. Jurnal Teknik 3 (1) F-95-F-98.
·       Sapiie, Dr Soedjana.1982. pengukuran dan alat-alat ukur listrik. Jakarta: Pradnya Paramita.
·       Serway.2010. Fisika untuk sains dan teknik. Jakarta: Salemba Teknika.
·       Zemansky.2002. Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simbol Keselamatan Kerja

Gambar diatas adalah simbol-simbol yang umumnya ada di laboratorium. Simbol ini harus diperhatikan dan dipahami supaya Anda mengetahui bahaya yang ada pada suatu benda atau zat kimia. Berikut adalah penjelasan simbol-simbol tersebut. Animal hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja hewan itu beracun karena telah disuntik bermacam-macam zat hasil eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar Anda. Sharp instrument hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang tajam. Benda itu jika tidak digunakan dengan benar maka dapat melukai Anda. Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. Tangan Anda akan kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif atau menyala. Glassware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah. BIasanya berupa gelas kimia. Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi. Elect...

TUPOKSI Laboran dan Teknisi

Berikut adalah tugas pokok dan fungsi kepala laboratorium, laboran dan teknisi. Tugas-tugas ini berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tanggal 11 Juni 2008  TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA LABORATORIUM FUNGSI TUGAS 1.      Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium a.       Menyusun rencana pengembangan laboratorium b.      Merencanakan pengelolaan laboratorium c.       Mengembangkan sistem administrasi laboratorium d.      Menyusun Prosedue Operasi Standar (POS) kerja laboratorium 2.      Mengelola kegiatan laboratorium a.       Mengkoordinasikan kegiatan praktikum b.      Menyusub jadwal kegiatan laboratorium c.       Memantau ...